TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa tewasnya empat warga sipil di Makassar merupakan akibat tindakan perusuh, bukan bagian dari penyampaian aspirasi yang seharusnya.
“Dan ingat, di Sulawesi Selatan ada empat orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban, gedung DPR dibakar, ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi,” ungkap Prabowo Subianto dalam keterangan persnya.
Hal itu disampaikan Presiden usai menjenguk sejumlah korban aksi demonstrasi yang berujung ricuh di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
Prabowo menyampaikan bahwa dirinya telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki pelaku dan memastikan semua pihak yang bertanggung jawab diadili. Ia selanjutnya menegaskan komitmennya untuk melindungi rakyat dan menghadapi mafia tanpa rasa ragu.
Baca juga: Prabowo Jelaskan Kondisi Korban Demo: Kepala Diganti Titanium hingga Ginjal Rusak
“Jadi, semua aparat negara akan selidiki, siapa yang bertanggung jawab, saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu, saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat,” jelas Prabowo.
Prabowo juga kembali menegaskan tekadnya untuk memberantas praktik korupsi yang merugikan bangsa.
“Saya bertekad memberantas korupsi, sekuat apapun mereka, demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun. Saya yakin rakyat bersama saya,” tutup Prabowo.
Adapun empat warga sipil yang menjadi korban meninggal dunia akibat aksi perusuh di Makassar tercatat sebagai berikut:
1. Saiful Akbar - Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, meninggal di RS Grestelina
2. Sarina Wati - Staf DPRD, meninggal di TKP lalu dibawa ke RS Bhayangkara
3. Muhammad Akbar Basri (Abay) - Staf Humas DPRD, alamat Balang Baru 2, meninggal di TKP lalu dibawa ke RS Bhayangkara
4. Rusdamiansyah - Warga Jalan Urip Sumoharjo Lorong 501, meninggal di RS Kemenkes CPI setelah dirujuk dari RS Ibnu Sina.
Baca juga: Prabowo Prihatin Puluhan Polisi Terluka karena Demo Ricuh: Saya Harus Menengok Mereka