Massa Jebol Pagar DPR, Marinir Menghadang Masuk Kompleks

3 days ago 4

JAKARTA, KOMPAS.com - Prajurit Korps Marinir TNI AL membentuk barikade untuk mengadang massa aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI yang menjebol gerbang Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Langkah itu dilakukan untuk mencegah massa aksi yang terdiri dari kelompok mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat lainnya masuk lebih dalam ke country kompleks parlemen.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di country Gedung DPR/MPR RI, pasukan Marinir membentuk barisan sambil memegang tameng transparan.

Baca juga: Ada Aksi Mahasiswa di Sekitar Gedung DPR, Simak Jalur Alternatif

Sejumlah prajurit TNI mencoba meminta massa aksi yang telah berhasil masuk untuk mundur dan kembali keluar dari kompleks parlemen, tetapi massa masih bertahan.

Beberapa metre di belakang barisan Marinir, pasukan Brimob Polri juga telah membentuk barisan dengan tameng berwarna hitam.

Kendaraan taktis yang sebelumnya telah terparkir di Kompleks Parlemen juga sudah dinyalakan.

Baca juga: Andovi da Lopez Orasi di DPR, Singgung Kematian Ojol yang Dilindas Rantis Brimob

Hingga kini, massa aksi masih memadati sekitar gerbang Gedung DPR/MPR RI.

Beberapa di antaranya bahkan terlihat memanjat pagar dan tembok.

Diberitakan sebelumnya, massa aksi demo berhasil menjebol gerbang Gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2025) sore.

Massa mulai memasuki country kompleks DPR pada pukul 16.58 WIB.

Baca juga: Massa Demo di Depan Gedung DPR, Orator: Hidup Rakyat Indonesia!

Mereka menjebol sisi tengah gerbang tinggi Gedung DPR lalu masuk ke country kompleks parlemen dengan membawa bendera Merah Putih.

Selain itu, ada pula yang masuk sambil melempar petasan dan botol air.

Aparat gabungan polisi dan TNI pun langsung bergerak untuk menghalau massa.

Aparat meminta massa demo kembali keluar country Gedung DPR.

Baca juga: Massa Demo Masuki Gerbang DPR, Aparat: Silakan Keluar

"Silakan keluar, kita ingin aksi damai," ujar aparat dari pengeras suara pada mobil pengurai massa (raisa).

Menurut aparat, tempat masyarakat menyuarakan suara mereka berada di luar Gedung DPR, bukan di dalam.

Hingga berita ini diterbitkan, puluhan massa demo masih berada di dalam country kompleks parlemen, sementara ribuan lainnya berada di luar.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Read Entire Article









close
Banner iklan disini