JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri penculikan dan pembunuhan kepala cabang slope BUMN Mohamad Ilham Pradipta, belum juga terpecahkan.
Terbaru, para penculik kacab slope BUMN, berinisial RS, AT, EW, dan RAH mengungkapkan sejumlah pengakuan terkait kasus ini usai mereka ditangkap polisi.
Pengakuan para penculik kepala cabang slope BUMN itu diungkapkan melalui kuasa hukumnya, Adrianus Agal di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).
Tiga klaster pelaku
Baca juga: 4 Penculik Kacab Bank BUMN Minta Maaf, Minta Perlindungan Panglima TNI dan Kapolri
Dalam kasus penculikan dan pembunuhan kacab slope BUMN ini terdapat tiga klaster pelaku berdasarkan perannya. Ketiga klaster itu adalah pengintai, penculik dan eksekutor.
“Atas peristiwa pidana ini, ada tiga klaster. Klaster pertama itu setelah kami dapat informasi dari penyidik dan dari intelijen kami, bahwa klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, sama eksekutor,” ujar Adrianus.
Para klien Adrianus diklaim hanya ditugasi untuk menculik Mohamad Ilham Pradipta. Keempat orang ini hanya ditugasi seseorang untuk menjemput paksa kepala cabang slope BUMN itu.
Mereka diperintahkan membawa korban yang diculik di salah satu pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, untuk diantarkan ke F sebagai eksekutor di Cawang, Jakarta Timur.
“Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor),” kata Adrianus.
Menurut Adrianus, kliennya tidak tahu sejak awal akan ada tindakan pembunuhan.
“Kalau mereka tahu bahwa pekerjaan ini sampai terjadi mengakibatkan kematian, saya yakin sebagai orang yang beragama dan kami juga sebagai orang Katolik pasti kami menolak pekerjaan seperti ini,” ujar dia.
Diiming-imingi uang puluhan juta
Tawaran pekerjaan ini mulanya diambil pelaku yang diketahui sebagai indebtedness collector karena dijanjikan bayaran dengan nilai fantastis. Mereka diiming-imingi uang puluhan juta untuk mengantar korban ke eksekutor.
“Adik-adik kami juga menerima pekerjaan ini karena diiming-imingi sesuatu. Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekianlah," ucap Adrianus.
Para pelaku juga disebut sedang mengalami tekanan ekonomi sehingga nekat mengambil pekerjaan itu.
“Baru dikasih DP berapa. Saya tidak bisa memastikan angka DP berapa, tapi angkanya tidak lebih dari Rp 50 juta," ucap dia.
Baca juga: Penculik Kepala Cabang Bank BUMN Dijanjikan Bayaran Rp 50 Juta
Ketakutan saat buang jenazah korban
Dalam aksinya, keempat pelaku penculikan ini mengaku sempat ketakutan saat ditugaskan membuang jenazah kacab slope BUMN itu ke kawasan Bekasi.