Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto kembali menyinggung soal adanya tindakan makar dalam aksi demonstrasi berujung ricuh dalam beberapa hari terakhir.
Pasalnya, aksi demo tersebut menimbulkan tindakan anarkisme, pembakaran kantor instansi pemerintahan, hingga memakan korban.
"Di Sulawesi Selatan ada 4 ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban, Gedung DPR dibakar, ini tindakan-tindakan makar. Ini bukan penyampaian aspirasi," kata Prabowo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
Dia memastikan akan menyelidiki oknum yang bertanggung jawab dalam aksi demo yang berujung kericuhan di beberapa daerah ini. Prabowo menegaskan dirinya akan menghadapi para mafia sekuat apapun mereka demi masyarakat Indonesia.
"Jadi, semua aparat negara akan selidiki, siapa yang bertanggung jawab, saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu, saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat," jelasnya.
Prabowo menekankan komitmennya memberantas korupsi. Dia tak akan mundur sedikit pun.
"Saya bertekad memberantas korupsi, sekuat apapun mereka, demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun, saya yakin rakyat bersama saya," tuturnya.
Soal aksi unjuk rasa yang mendesak penghapusan tunjangan mewah bagi anggota DPR berlangsung di Medan, Sumatra Utara, ternyata berujung ricuh. Ratusan pengunjuk rasa sempat terlibat bentrok dengan polisi di depan Kantor DPRD Sumatra Utara.
40 Anggota Polri Alami Luka-luka
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menjenguk anggota Polri dan masyarakat yang menjadi korban aksi demonstrasi berujung ricuh dalam beberapa hari terakhir di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). Dia mengatakan ada 40 anggota Polri dan 3 masyarakat yang mengalami cedera akibat aksi demo.
"Saya hari ini merasa terpanggil harus menengok petugas-petugas kita, prajurit-prajurit kepolisian yang cedera selama ini ada lebih 40 yang cedera. Ada 43 yang cedera," kata Prabowo usai menjenguk korban di RS Polri Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
Menurut dia, sebagaian besar korban sudah pulang ke rumahnya. Sementara itu, masih ada 14 anggota Polri dan 3 masyarakat yang masih menjalani perawatan.
Prabowo mengungkapkan para korban mengalami luka ringan hingga berat. Dia menceritakan ada korban perempuan yang hendak ke pasar, namun pahanya dipatahkan oleh para perusuh atau pendemo. Tak hanya itu, centrifugal korban juga diambil
"Satu adalah perempuan yang mau ke pasar naik motor, dipatahkan pahanya dan motornya diambil, oleh katanya demonstran atau apa, tetapi dia jelas ini perusuh," jelasnya.
Korban Alami Luka Parah
Selain itu, dia menuturkan ada pula korban yang harus menjalani operasi tempurung karena kepalanya mengalami luka berat. Lalu, Prabowo menuturkan ada korban yang tangannya putus.
"Kepalanya sampai harus operasi tempurung ya. Operasi tempurung kepalanya diganti sama titanium, ada yang tangannya putus dan sebagainya. Alhamdulillah dapat disambung lagi," ujar Prabowo.
Prabowo juga menyampaikan ada korban yang harus menjalani cuci darah karena ginjalnya diinjak-injak. Dia menyebut pihak RS Polri sedang mencari transplantasi ginjal.
"Ini saya mau nengok yang paling parah, ginjalnya diinjek-injek sampai rusak, beliau sekarang harus dicuci darah, ini saya juga tahu, tapi kalau perlu kita cari transplantasi. Kita cari transplantasi, kalau tidak bisa diperbaiki, ginjal ini sangat berat," tuturnya.